Selasa, November 25, 2008

AYAH, SEX ITU APA SIH.............?

AYAH, SEX ITU APA SIH.............?

Suatu pagi seorang anak yang baru masuk sekolah dasar bertanya kepada ayahnya,

'Yah........ayah........sex itu apa sih, yah.....?'

Terperanjat si ayah mendengar pertanyaan si upik. Terbayang dia tentang arus modern zaman sekarang yang membuat manusia berfikiran terbuka, termasuk anak yang masih kecil. Sesuai dengan konsep pendidikan seks yang sedang hangat dibicarakan, mulailah si ayah mencari-cari jawaban yang sesuai dengan umur dan harapan anaknya yang ia harapkan tak mau tertinggal dalam arus pendidikan modern.

Maka si ayah pun mulai memberikan jawaban dengan mengkiaskan kumbang dan bunga, telur yang yang menetas berudu dan kemudian menjadi katak, hujan serta benih yang berkembang menjadi tunas, diikuti dengan pembentukan bayi dalam kandungan.


Sebelum mengakhiri semua jawaban itu, si ayah menyelipkan juga kisah percintaan antara ia dan mamanya sejak dari zaman sekolah menengah hingga sampai kelahiran seorang bayi comel yaitu si anak yang bertanya itu. Tiba-tiba si anak menangis terisak-isak. Si ayah keheranan.


'Eh kenapa yah.....?'

Si ayah bertanya keheranan. Tetapi si anak masih tetap menangis.

'Jawabanya panjang amat......... hu.........hu........hu,

terus dimana tempat untuk nulis jawabannya.............?

Ayah ajalah yang nulis jawabanya !!!!!......hu......hu......hu

Si upik lantas menyerahkan buku latihan Bahasa Ingris yang pada muka depannya tertulis................

SCROLL DOWN............!( kebawah )


NAME : ............ ......... ......... ....
SCHOOL : ............ ......... ......... ...
CLASS : ............ ......... ......... ....
SEX :........... ......... ......... .....


Source :

Life for Success

Regards,

HENDRY RISJAWAN
hendry@car.co.id
trainersclub@yahoogroups.com
27 November 2007 16:14

[guyon] gue, motor gue, dan wanita di sekeliling kita

Gua, Motor Gua, dan Wanita-Wanita di sekeliling kita
Tuesday, December 19, 2006
Oleh: Aditya Mulya
Pengarang "Jomblo" & Redaktur Kepala "Cosmo Men"

Jaman kuliah dulu, gue naik motor. Setidaknya di ITB, motor adalah faktor yang menseparasi pria dari...uhm.. .pria lain. Intinya, setidaknya, tahun 96, cowok yang punya motor di ITB (lumayan) jadi dambaan wanita.

Sayangnya yang kerap menjadi dambaan adalah motornya karena motor ini menjadi alat bagi cewek-cewek itb untuk nebeng dan minta anter. Pemilik motornya sendiri tetap tidak mengalami perbaikan kasta atau nasib dalam asmara .

Singkatnya, kita-kita di sipil96 yang punya motor sering diminta cewek-cewek untuk minta anter mereka. dan berhubung cewek sipil hany 20 dari 160 populasi, jelas segala permintaan mereka kita penuhi.

"Dit, gue nebeng!"
"Oke!"
di mana kata nebeng itu tertukar dengan wording 'minta anter' karena definisi nebeng adalah sejalan arah kos gue DAN BUKAN nun jauh di pinggiran Bandung .

"Dit, anterin gue ke rumah sakit!"
"Beres!"
Meski pun penyakitnya menular dan seperti dia, gue ikutan meriang 3 hari.

"Dit, jemput ade gue di SMP!"
"Jam berapa?"
Di mana sesampainya di SMP itu, gue baru nyadar gue belum tahu tampang itu anak kek gimana.

But all in all, kita sayang sama cewek-cewek sipil ini dan tidak pernah ada kata tidak untuk melayani mereka. Tapi tetep aja entah kenapa gue selalu kena kasus. berikut adalah kasus-kasus yang paling parah yang gue pernah alami.

Dengan Wiwin

Kita sebut saja namanya Wiwin karena kalo sampe ketauan nama aslinya dalam blog ini, riwayat gua bisa tamat. Wiwin adalah wanita berkacamata tebal dengan otak yang lebih tebal lagi. IPKnya terancam 4. Wiwin adalah juga atlet yang tergabung dalam pelatda voli JABAR. Dia punya tangan yang cukup kuat untuk serve voli...dan kalo nampar cowok, itu cowok bisa melintir. Gua suka boncengin dia pulang karena dengan begini gue bisa nodongin dia dengan,
"Eh Win, adit sekalian fotokopi catetan Wiwin yah."
Wiwin secara reluktan mengiyakannya dengan syarat, dalam proses fotokopi itu, dia ikut sama gue nongkrongin tukang fotokopian dan sang catetan selalu ada dalam jarak pandang dia. Ini adalah hikmah dari pengalaman buruk di mana catetan dia dipinjem gak jelas berpindah seribu tangan dan saking putus asa nyari, dia harus belajar dari fotokopian catetan dia sendiri. Bagi gue, berdiri samping-sampingan dengan Wiwin di toko fotokopian adalah situasi yang awkward. Gimana gak awkward? Apa sih topik yang bisa lu omongin sama cewek, kalo di depan lo ada orang minang keringetan gak pake baju megang-megang mesin fotokopian?

Anyways di suatu hari yang windy (faktor angin memegang peranan penting dalam plot cerita ini) gua nganter Wiwin pulang. karena banyak angin, suara yang keluar dari mulut gua selalu terbawa angin.
"Win gue motokopi catetan ya!"
"Apa?"
"Gue minjem catetan lo!"
"Hah?"
"GUA MINJEM CATETAN LOOOO!!"
"ADUH NGOMONG YANG JELAS KEK!"
Halah! Emang sih gue kan ngomong sambil merhatiin jalan jadi mulut gue ke depan dan gak ke muka dia yang di leher gue. Akhirnya gua balik badan dan bilang lagi. Sayangnya, entah kenapa gua lagi memproduksi banyak air liur di saat itu. Sayangnya lagi, ini terjadi di saat angin bertiup kencang. Sooooo gue balik badan, buka mulut lebar-lebar dan..
"GUE MINJE..PLUEEHHH. ...."

crooot

Angin mengantarkan saliva gue ke kacamata wiwin. Itu gak terlalu wiwin masalahin karena SEBAGIAN BESAR liurnya kena ke sisa muka yang kacamata gak cover.

She never spoke ever since.

Dengan Titin

Lagi-lagi nama samaran. Titin ini rada ganjen. Kalo ke kondangan dia selalu nyalon. Entah kesamber jin apa, suatu hari dia minta anter gue ke salon dan ke kondangan setelah dari salon. biar efisien, tuturnya.

ya sudah gua turuti itu kemauan. Setelah berkarat nungguin di salon, dia muncul dengan sanggul yang indah menawan. gua rasa kalo orang lempar jeruk ke sanggul itu, bisa nyangkut.
"Gimana, cakep gak?"
"Mirip roro kidul Tin."
"Monyet. Udah buruan ke resepsi! yang cepet ya!"
gua udah kek budak aja. di sini terjadi sesuatu yang Titin gak pernh maafin gua sape sekarang, meski kalo gue bilang, itu salah dia.
dia kos di simpang ( bandung utara).
Nyalonnya di simpang.
Undangannya di gedung kartini ( bandung selatan)
dia minta cepet.

Ya udah, gue ngebut dong!
Sayangnya ini berbuntut di mana kita pergi dengan Titin tampak seperti finalis putri indonesia dan sampai di resepsi terlihat seperti singa.

"ADUH RAMBUT GUE! ELU SIH DIT!"
"Makanya gua bilang PAKE helm!"
"gua kira kalo helm, sanggulnya rusak, jadi jelek!."
"gak pake helm jadi singa. Tuh."
"Benci gua sama elu! Benci! Benciiiiiiiiiiiiiii i!!"

Dengan Mimin

Untuk, lagi, alasan keselamatan, gua gak akan mereveal nama dia. Suatu hari gua sekelompok sama dia dan kita harus ngerjain paper nih ceritanya. Singkat cerita, anggota lain pada egois dan gak kerja. Cuman gua dan Mimin aja yang ngerjain di rumah dia di bilangan kuburan Ciputra. paper selesai dan 10 menit lagi kuliah paper itu dikumpulin.
"DIT! AYO KITA CEPETAN!"
"AYO!"
"NGEBUT YA!"
"LU PEGANGAN MA GUA!"
"NAJIS!" (Cewek-cewek sipil ini selalu teguh menjaga iman mereka).

Adalah kebiasaan mereka untuk memegang handle di belakang ketimbang melingkarkan tangannya di supir. Tapi yo wis , gue juga gak keberatan. Pasaran gue juga bisa turun. Akhirnya gua ngebut! tapi tertahan di lampu merah kuburan. Percakapan di bawah terjadi dengan mata gua liat ke depan dan hanya denger suara dia.
"Min, kita harus bener-bener ngebut nih. tau sendiri Bandung . Sekali kena merah, sampe 5 lampu ke depan kena merah juga."
"Ya udah ngebut! Eh bentar tas gua jatoh."
"Udah Min?"
"Bentar."
"Ijo Min!"
"Nah, ...."
"OKE!"
Gua langsung kebut itu motor!
Gue salip semua mobil di pasar suci!
Gua ngesot di tikungan telkom!!
Gue jemping depan UNPAD!
Gue terabas lampu merah simpang dago!!
Gue turun kek orang gila sepanjang dago!!
Gue ampir nabrak kuda di ganesa!
Akhirnya masuk juga parkiran sipil.

Abis ngerem, gue bilang,
"Gimana motoran sama James Bond? Min? Min?"
gue ngeliat ke belakang dan Mimin lenyap.

Keesokan harinya, di rumah sakit boromeus...
"Gua gak ngerti Min.."
"Lu gak ngerti bagian mana dit? bagian yang elu ngajleng dengan gua baru setengah pantat? ato bagian gue ngegelinding di perapatan jalan?" tukasnya jutek dengan tangan yang retak.
"Tapi kan gua udah bilang ijo! dan lu udah bilang 'NAH'!'
"NAH itu maksud gue baru mau duduk lagi."
"tapi kan !"
"Sudah lah! gua bingung manusia kek lo bisa masuk itb."
Wah, kecerdasan dia bawa-bawa. padahal kalo mau cerdas dikit, dia megang gue.

Itulah sekelumit cerita gua, motor gua, dan wanita-wanita yang ngegelinding karena motor itu. Yang jelas sejak itu demand menurun drastis. Imbasnya adalah bahwa Oyep, temen gue, menjadi idola ke 20 anak itu untuk dianter ke mana-mana. berkorelasi dengan itu, IPK gue menurun dan IPK Oyep naik secara fantastis. Oh nasib.

source :
INS Learning Center
trainersclub@yahoogroups.com
27 November 2007 18:51



Kamis, November 20, 2008

MOS SMA Insan Cendekia Al-Kausar Sukabumi

Begini nih, akibatnya, krn gw nunda utk posting ke blog mengenai kegiatan2 ato pengalaman, ya, jadi udah kelamaan deh, baru bisa diposting sekarang

Yowis, yang penting masi bisa di posting sekarang

Nah berikut ini beberapa foto ketika saya mengisi beberapa sesi Training di

MOS (Masa Orientasi Siswa) SMA Insan Cendekia Al-Kausar Sukabumi
Training yang gw isi, yaitu :
1. Who Am I ?
2. Achiement Motivation Training
3. Bimbingan & Konseling


dan berikut ini beberapa foto pesertanya :



Rabu, November 19, 2008

In Memoriam Our Beloved Papa


Assalamu'alaikum rekan-rekan NLPers & para pembaca semua !

Salam sejahtera bagi kita semua

Saya ingin berbagi mengenai Reframing : Kematian itulah yang Terbaik !

Saya sudah beberapa kali mendapat ato menangkap 'pesan' dari seseorang yang umurnya tidak lama lagi alias mau dipanggil ke hadiratNya

Dulu sekali, ketika Om saya terbaring di ICU di RS YARSI, saya hanya bisa melihat dia dari luar jendela
saat itu, saya memperhatikan dia, lalu saya menangkap pesan, bahwa dia umurnya tidak lama lagi
saat menangkap pesan tsb, sy berkata pd diri sendiri, bhw sy tdk mau mendahului Allah, Sang Maha Kuasa yang memiliki umur dia
dan ternyata benar
gak lama setelah pengalaman sy td, dia (Om sy itu) menghembuskan nafas terakhirnya

Dulu juga ketika adik sy terserang penyakit Tumor Paru-paru di Paru-paru sebelah kanannya
sy sempet beberapa hari pula mendampinginya di RS. Persahabatan selama k/l 2 minggu
setelah itu dia melanjutkan perawatan di rumah
di hari itu, saya pamit mo kembali ke kost_an di ciputat
sblm brkt ke ciputat, sy minta maaf padanya
dan ternyata benar
esok harinya, dia berpulang ke Rahmatullah

5 Oktober yg lalu, sy menemani Papa sy di RS. Fatmawati
hari demi hari mendampingi masa perawatannya
sampai ketika hari minggu lalu, ketika sy pamit mau balik tugas ke Al-Kausar, Sukabumi
saya meminta maaf padanya
dan ternyata feeling sy benar
Hari Rabu 12 November yang lalu
Beliau telah terbebas dari penderitaannya
telah hilang derita sakitnya
Badannya telah membawa penyakitnya
sementara jiwanya bebas !
mengarungi alam ruh yang tidak terbatas ruang & waktu !

Ketika Om saya, Adik sy, & Papa sy, menderita sakitnya
sudah berobat kesana-kemari
adik sy bahkan pernah mencatat
lebih dari 50 jenis pengobatan yang dia telah jalani dulu

Namun, dokter, terapis, maupun pengobat alternatif
tak ada yang mampu menghilangkan deritanya, derita mereka, sakit mereka
hanya Kematian yang membawa jiwa mereka terbebas, merdeka !
dari berbagai derita, dari rasa sakit
dan itu pula yang selalu jadi doaku
Berikan mereka Kesembuhan, Kesehatan & yang Terbaik - menurutMu Ya Allah - untuk mereka & untuk kami yang masih sehat ini

Dengan begitu, aku mengerti
Kematian, itulah yang Terbaik !
baginya (Papaku) : Alm H. Syahrial bin H. Tazar
juga bagi aku, Mama & adik-adikku
serta kami semua
Semoga bermanfaat

Wassalam